AmanditNews, Kandangan – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Hulu Sungai Selatan (HSS), menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).Kamis (13/7/23).
Rakor ini dipimpin oleh Kepala Bappelitbangda, M. Arlian Syahrial didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Agung Setiawan Prasetya dan Kepala Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo), Hj. Rahmawaty.
Kepala Bappelitbangda, M. Arlian menyampaikan beberapa definisi dan konsep serta framework langkah-langkah penanganan untuk P3KE di Kabupaten HSS.
Disampaikan pula pada pertemuan ini, arahan Presiden terkait dengan kemiskinan ekstrem yang berupa target kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 sebesar 0%; validasi data yang perlu dibenahi; serta strategi pengentasan yang terintegrasi.
Dikatakan juga, dalam mengambil langkah percepatan ini tentu saja membutuhkan komitmen dan konsistensi kita untuk mengentaskan hal tersebut.
Dalam rakor itu juga, menjelaskan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan, jika dilihat dari Garis Kemiskinan Nasional: Rp. 472.535/kapita/bulan atau sekitar Rp 15.750/kapita/hari sedangkan dari Garis Kemiskinan Kabupaten HSS Rp. 516.857/bulan (tahun 2022).
Adapun dijelaskan kemiskinan ekstrem itu diukur dengan menggunakan “Absolut Poverty Measure” yang setara dengan 1,9 US$ PPP per hari setara dengan Rp. 322.170/bulan (Rp.10.739/hari).
Disampaikan juga, definisi kemiskinan ekstrem yakni sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada dibawah garis kemiskinan, atau kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan tetapi juga akses pada layanan sosial.
Sumber: Kominfo HSS